Jumat, 05 Agustus 2011

Sepuluh Gudang Penimbunan Beras Rakyat

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mensinyalir ada sepuluh gudang di tempat berbeda yang disinyalir menimbun beras dengan harapan ada kenaikan harga dan memperoleh keuntungan lebih besar.


yang ditimbun mencapai 50.000 ton. "Saya mendapatkan pengaduan dari masyarakat dan sudah ada sepuluh yang diindikasikan melakukan penimbunan," ujar Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Selasa (2/8/2011) usai Rapat Koordinasi Tentang Penyelesaian Rekonstruksi Korban Gunung Merapi.


Menurut Suswono, salah satu dari pengaduan masyarakat itu adalah indikasi penimbunan di suatu gudang yang terletak di Desa Sidareja, Tegal, Jawa Tengah. Untuk membuktikan penimbunan tersebut, Suswono telah mendatangi gudang tersebut dan bertemu dengan pemiliknya.



Namun, pemilik gudang tersebut seperti menghalang-halangi rombongan Menteri Pertanian yang berniat masuk ke gudang tersebut. Pemilik gudang beralasan kunci gudang tidak bisa dibuka karena kunci gudangnya dibawa penjaga gudangnya.



"Alasan yang tidak rasional, masa pemilik gudang tidak bisa membuka gudangnya sendiri. Sikap pemilik gudang itu saja sudah mengindikasikan (penimbunan)," ujar Suswono.


BELANJA GROSIR BARANG IMPOR DISINI:






- Aroma ARC-838TC 8-Cup Digital Rice Cooker & Food Steamer

- NOW Foods Red Yeast Rice & Coq10, 120 Vcaps

- Aroma ARC-733G 3-Cup Rice Cooker & Food Steamer

- Pedigree Traditional Ground Dinner Chicken & Rice Food for Dogs, 13.2-Ounce Cans (Pack of 24)







Kementerian Pertanian menegaskan akan menindak pedagang yang terbukti menimbun beras. Jika penimbunan terbukti maka pihak yang sanga berwenang untuk menindak adalah Kepolisian RI.



"Kami hanya dapat menghimbau pedagang agar jangan memanfaatkan kenaikan harga beras musiman pada bulan Ramadhan. Karena tanpa menimbun pun mereka akan memperoleh keuntungan," kata Suswono.


sumber: 
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/08/02/13574174/Ada.Sepuluh.Gudang.Penimbunan.Beras






Logitech Keyboards

Tidak ada komentar:

Posting Komentar