Minggu, 22 April 2012

TENTANG BUDIDAYA PETERNAKAN BUDIDAYA TERNAK DOMBA




BUDIDAYA TERNAK DOMBA






1. KELUARAN


Ternak domba berproduksi optimal




2. PEDOMAN TEKNIS



  1. Jenis domba asli di Indonesia adalah domba ekor tipis, Domba
    ekor gemuk dan Domba garut


  2. Memilih bibit


    1. Pemilihan bibit, umur Domba > 12 bulan (2 buah gigi
      seri tetap), dengan tubuh baik, bebas cacat tubuh, puting
      dua buah dan berat badan > 20 kg, keturunan dari ternak
      yang beranak kembar.


    2. Calon pejantan, umur > 1 1/2 tahun (2 gigi seri tetap),
      keturunan domba beranak kembar, tidak cacat, skrotum symetris
      dan relatif besar, sehat dan konfirmasi tubuh seimbang.




  3. Pakan


    1. Ternak domba menyukai macam-macam daun-daunan sebagai pakan
      dasar dan pakan tambahan (konsentrat).


    2. Pakan tambahan dapat disusun (bungkil kalapa, bungkil kedelai),
      dedak, tepung ikan ditambah mineral dan vitamin.


    3. Pakan dasar umumnya adalah rumput kayangan, daun lamtoro,
      gamal, daun nangka, dsb.


    4. Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3 % berat badan (dasar
      bahan kering) atau 10 - 15 % berat badan (dasar bahan segar)




  4. Pemberian pakan induk

    Selain campuran hijauan, pakan tambahan perlu diberikan saat bunting
    tua dan baru melahirkan, sekitar 1 1/2 % berat badan dengan kandungan
    protein 16 %.


  5. Kandang

    Pada prinsipnya bentuk, bahan dan konstruksi kandang kambing berukuran
    1 1/2 m2 untuk induk secara individu. Pejantan dipisahkan dengan
    ukuran kandang 2 m2, sedang anak lepas sapih disatukan (umur 3
    bulan) dengan ukuran 1 m / ekor. Tinggi penyekat 1 1/2 - 2 X tinggi
    ternak.


  6. Pencegahan penyakit : sebelum dikandangkan, domba harus dibebaskan
    dari parasit internal dengan pemberian obat cacing, dan parasit
    eksternal dengan dimandikan.



3. SUMBER


Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id


4. KONTAK HUBUNGAN


Departemen Pertanian RI, Kantor Pusat Departemen Pertanian - Jalan
Harsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia





SUSU TAMBAHAN UNTUK ANAK DOMBA



  1. KELUARAN

    Teknologi pemberian susu tambahan


  2. BAHAN

    Air susu sapi/susu bubuk, minyak ikan, telur ayam, gula pasir.


  3. PERALATAN

    Sendok, dot susu, gelas


  4. PEDOMAN TEKNIS


    1. Cara membuat susu jolong (apabila induk mati atau anak
      domba lahir > 2 ekor) pada hari pertama dan kedua. Campurkan
      secara merata 0,25-0,5 liter susu sapi, susu bubuk, atau susu
      kambing, tambahkan minyak ikan, 1 butir telur ayam dan setengah
      sendok makan gula pasir. Aduk hingga merata dan berikan 200
      - 300 cc/hari.


    2. Cara pemberian susu jolong adalah dengan botol susu (dot
      bayi manusia). Berikan langsung secara disusukan 3 - 4 kali
      dengan letak botol lebih tinggi

      dari anak domba.


    3. Susu buatan dibuat dari 3-4 sendok makan susu bubuk (susu
      skim), 250-300 cc air matang hangat, tambahkan mentega dan
      1/2 sensok makan gula pasir. Aduk hingga merata dan berikan
      untuk satu hari.


    4. Pemberian dengan botol sampai umur 2 bulan, setelah umur
      1 bulan, berikan makanan pakan hijauan dan konsentrat semaunya.




  5. SUMBER

    Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id, Maret 2001


  6. KONTAK HUBUNGAN

    Departemen Pertanian RI, Kantor Pusat Departemen Pertanian - Jalan
    Harsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia





PENGATURAN PRODUKSI ANAK DOMBA



  1. KELUARAN

    Pola produksi tepat sasaran


  2. PEDOMAN TEKNIS


    1. Pengaturan perkawinan domba ditujukan untuk mengatur produksi
      anak disesuaikan dengan target penjualan. Minimal target yang
      dikejar adalah satu ekor per bulan dapat dijual.


    2. Pejantan dan 8 ekor betina merupakan skala usaha terkecil
      untuk menghasilkan anak satu setiap bulan. domba induk disatukan
      dengan pejantan selama 2 bulan dan diganti setiap 2 bulan
      dengan induk berikutnya tidak bunting.


    3. Lama pemeliharaan anak bersama induk adalah 3 bulan dan
      disapih untuk tujuan penggemukan atau bibit.


    4. pakan untuk induk bunting dan menyusui ditambahkan pakan
      tambahan disamping pakan dasar rumput/hijauan (1 1/2 % berat
      badan)




  3. SUMBER

    Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id, Maret 2001


  4. KONTAK HUBUNGAN

    Departemen Pertanian RI, Kantor Pusat Departemen Pertanian - Jalan
    Harsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia








Tidak ada komentar:

Posting Komentar