Kamis, 28 Juli 2011

Widodo C Putro: Sawah Pun Bisa Jadi Lapangan Sepak Bola

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan pemain timnas Indonesia, Widodo Cahyono Putro, mendirikan akademi sepakbola untuk usia 14-18 di Gresik, Jawa Timur. Akademi yang diberi nama Wahana Citra Pesepakbola (WCP) itu berusaha menggali potensi talenta sepakbola di kota santri yang belum tersentuh.


Tidak kurang sebanyak 80 anak telah dijaring akademi yang akan diperkuat oleh pelatih-pelatih hebat seperti Widodo, Fakhri Husaini, Wolfgang Pikal, dan Jacksen F Tiago tersebut. Widodo mengatakan alasan mendirikan akademi di Gresik karena potensi sepakbolanya belum tergarap.


“Gresik mempunyai banyak talenta pemain sepakbola hebat, namun belum banyak yang melihat itu,'' katanya.



Pusat akademi WCP terletak di Desa Kembangan, Kecamatan Gresik. Menariknya, letak lapangan sepakbola akademi itu berada di tengah sawah. Menurut asisten pelatih timnas U-23 ini, kondisi lapangan yang jauh dari hiruk pikuk keramaian itu akan menjaga fokus setiap anak didiknya saat berlatih.




Buy Books Here: 


“Tiga bulan terakhir, kami masih sibuk mengurusi lapangan yang terletak di tengah sawah itu. Rumput dan tanah lapangan kami ambil dari Malang. Kami sengaja membangun lapangan di tengah sawah dan jauh dari kehidupan masyarakat sekitar agar menjaga konsentrasi anak-anak saat berlatih,” kata pria berusia 40 tahun itu



Logitech Keyboards

Senin, 25 Juli 2011

Keunggulan Mesin-Mesin Produksi Agrowindo



Beberapa alasan mengapa Anda membeli mesin dari kami antara lain :
1. Memiliki Pabrik Sendiri
PT Agrowindo memiliki pabrik sendiri untuk memproduksi mesin-mesinnya. Dengan demikian kami lebih mampu memberikan pelayanan terbaik dan juga layanan purna jual yang lebih memuaskan konsumen


2. Produk mesin kami berkualitas dan TERUJI
Mesin-mesin pertanian dan mesin teknologi tepat guna yang AGROWINDO produksi berkualitas dan fungsional. Dan yang lebih penting, mesin-mesin pertanian yang kami produksi sudah TERUJI dan telah banyak digunakan para pengusaha, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, permberdayaan masyarakat, dll



3. Berpengalaman

Agrowindo adalah perusahaan yang berpengalaman di bidang mesin-mesin pertanian dan teknologi tepat guna selama bertahun-tahun. Pengalaman kami akan sangat membantu Anda untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik



4. Sudah Banyak Digunakan

Mesin-mesin produksi Agrowindo telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Para pengguna mesin-mesin pertanian Agrowindo terdiri dari para pengusaha agrobisnis, instansi pemerintah, perusahaan swasta, lembaga pendidikan hingga perguruan tinggi, para petani, dll. Customer kami tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan beberapa negara lain



5. Cocok Untuk Produksi dan Pemberdayaan Masyarakat

Mesin-mesin dan alat pertanian Agrowindo telah banyak digunakan oleh para customer untuk usaha produksi mereka. Mesin kami juga banyak digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat Indonesia



6. Teruji

Mesin-mesin produksi Agrowindo teruji sesuai dengan fungsinya. Terbukti bahwa mesin-mesin kami telah digunakan ribuan customer kami



7.Anda mendapatkan pelatihan produksi GRATIS

Untuk mesin tertentu, kami juga memberikan pelatihan GRATIS tentang proses pruduksi. Sedangkan kami juga menyediakan team ahli untuk istalasi mesin di seluruh Indonesia



8. Ada Garansi 1 sampai 5 tahun

Setiap mesin di situs ini ada garansi service antara 1 tahun - 5 tahun



9. Service dan Support di beberapa kota (Jakarta, Surabaya dan Malang)

Untuk melayani layanan purna jual, Agrowindo telah hadir di Jakarta, Surabay dan Malang. Jika mesin Anda mengalami kendala seiring berjalannya waktu, Anda bisa service di tiga kota tersebut



10. Support Seumur Hidup

Selain garansi yang kami berikan sesuai ketentuan, kami juga memberikan support untuk kelancaran usaha Anda. Support berupa bantuan cuma-cuma yang berhubungan dengan mesin-mesin agrowindo. Support berlaku seumur hidup. Kami berharap bisa berhubunagn dan bekerjasama dengan Anda selamanya.



AGROWINDO : Toko Mesin Pertanian | Alat Pertanian | Jual Mesin Pertanian > Keunggulan Mesin Buatan Maksindo Cipta Utama







Logitech Keyboards

Jumat, 22 Juli 2011

PERTANIAN TERPADU DENGAN TEKNOLOGI EFFECTIVE MICROORGANISM (EM)

Pertanian terpadu merupakan suatu metode pertanian dimana lahan yang tersedia dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghasilkan produk pertanian yang beragam dengan kualitas tinggi.


Metode ini biasanya dilakukan dengan cara konvensional, yaitu limbah komoditas pertanian tertentu didaur ulang secara maksimal sebagai sumber masukan energi untuk melakukan aktivitas pertanian lainnya.


Dalam prosesnya, masih banyak energi yang dimasukkan dari luar untuk menunjang terlaksananya seluruh aktivitas untuk menghasilkan produk pertanian, sehingga dapat disimpulkan masing-masing unit pertanian belum sepenuhnya terpadu.




Siklus dalam pertanian terpadu secara konvensional ada yang terputus, dimana pakan ternak masih berasal dari luar sistem dan limbah yang berasal dari ternak tidak termanfaatkan sebagai sumber energi untuk proses selanjutnya. Limbah organik tersebut banyak yang terbuang, mengalami proses pembusukan yang akhirnya menjadi pupuk organik.



Pada pertanian terpadu dengan menggunakan Teknologi EM, limbah organik yang berasal dari kotoran ternak dan sisa tanaman di fermentasi menjadi pupuk organik ( Bokashi ) dalam waktu singkat. Kotoran ayam dan kambing dapat difermentasi menjadi pakan ternak ( bokashi pakan ternak ) untuk makanan ayam, babi dan bebek Kotoran ayam masih mengandung protein 14 %, sedangkan kotoran kambing mengandung protein 12 % dan 80% serat kasar dari hijauan pakan ternak.



Dengan menggunakan Teknologi EM, masukan energi dari luar sistem pertanian dapat diperkecil atau ditiadakan sama sekali, karena melalui proses fermentasi kandungan nutrisi pakan ternak menjadi lebih tinggi.



Model pertanian terpadu dengan Teknologi EM ini sudah diterapkan di Pusdiklat Teknologi EM yang berlokasi di Kabupaten Buleleng, Bali.



Berdasarkan hasil percobaan, pemberian bokashi pakan ternak ( fermentasi bahan organik dari kotoran ayam dan kambing ) pada ayam petelur, biaya pakan ternak dapat ditekan 53.6 % dan meningkatkan keuntungan 47.6 % terhadap pemberian pakan ternak konvensional.



Pemberian bokashi pakan ternak pada babi dapat menekan biaya pakan sebesar 69.2 % dengan meningkatkan keuntungan 178.4 % terhadap pemberian pakan konvensional.



Penelitian terhadap kualitas telur ayam, tidak ditemukan perbedaan yang berarti pada kandungan protein dan vitamin A antara perlakuan bokashi pakan ternak dengan pakan ternak konvensional. Dan kandungan kolesterol lebih sedikit daripada perlakuan pakan ternak konvensional.



Air limbah pertanian digunakan untuk mengairi dan memupuk lahan pertanian lainnya. Dimana lahan pertanian tersebut ditanami berbagai jenis sayur, kelapa, pisang, cengkeh, rambutan, kopi dan padi. Hasil pengamatan menunjukkan tanaman – tanaman tersebut, yang tidak dipupuk bahan kimia mengalami peningkatan produksi. Produksi padi meningkat 60 % dibandingkan metode konvensional.



Di dalam kolam penampungan air limbah dibudidayakan eceng gondok yang berguna sebagai hijauan pakan ternak ayam dan babi.

Pertanian terpadu dengan Teknolgi EM dapat menjadi solusi di tengah sulitnya upaya petani menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan, yang selama ini sangat mengandalkan masukan energi dari luar seperti pakan ternak, obat-obatan, pestisida dan pupuk kimia.



Pertanian terpadu konvensional juga kurang memuaskan, karena begitu banyaknya energi yang terbuang dari proses pembusukan , berupa panas dan gas.



Teknologi EM dalam pertanian terpadu diharapkan juga dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat khususnya petani sehingga perbaikan ekonomi dan kondisi lingkungan bersih dan sehat dapat tercapai.



Sumber:

http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/1971941-pertanian-terpadu-dengan-teknologi-effective/#ixzz1SpwrscFX





Logitech Keyboards

Senin, 18 Juli 2011

KISAH SUKSES SEORANG LULUSAN SD SUKSES BETERNAK KELINCI

Kesuksesan seseorang sebenarnya ditunjukkan dari niat dan kemauan yang keras agar dapat maju. Banyak orang yang memiliki pendidikan tinggi akhirnya tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini diakibatkan kurang fokusnya dia dalam bekerja. Terlalu banyak tahu namun sedikit berbuat. Itulah kira-kira sifat manusia yang memiliki pendidikan tinggi. Berikut ini adalah artikel dari salah satu media cetak yang saya kutip mengenai kesuksesan seseorang dalam beternak kelinci. Selamat membaca.


Sekalipun hanya lulus sekolah dasar, Sukarno Munawar piawai dalam beternak kelinci. Kepandaiannya mengurus hewan ini mengundang minat dari berbagai kalangan, mulai dari sesama peternak kelinci, pelajar sekolah menengah kejuruan, sampai peneliti bergelar S-2 dan S-3 dari Balai Penelitian Ternak. Mereka ”berguru” budidaya kelinci kepadanya.



DAPATKAN BUKU-BUKU PETERNAKAN 
PANDUAN MEMELIHARA DAN BETERNAK KELINCI
atau via SMS 0852.57090.372




Mereka datang dari Bogor, Bandung, Bali, sampai Nusa Tenggara Barat. Mereka menemui Sukarno yang tinggal di lereng Gunung Merbabu, Dusun Klabaran, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, atau sekitar 20 kilometer dari Kota Magelang.



Sekali datang, rombongan yang ingin belajar budidaya ternak kelinci itu bisa lebih dari 20 orang. Saat menerima mereka, sebenarnya dia malu. Sebab, ruang tamunya yang berukuran 6 x 5 meter itu membuat para ”murid” harus berdiri berjejalan sambil mendengarkan penjelasannya. Bahkan, saat hujan deras, suasana belajar terganggu dengan bocor di sana-sini.



”Saya bersyukur karena mereka tetap antusias mendengarkan penjelasan sampai selesai,” ceritanya. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang mengikuti pembelajaran dan pelatihan dari Sukarno selama dua-tiga hari.



Pengalamannya selama 18 tahun bergelut dalam usaha ternak kelinci berawal dari program pemberian bantuan 25 kelinci Australia dari pemerintah ke Kecamatan Ngablak pada 1992. Karena warga Kecamatan Ngablak yang mayoritas petani sayur tak tahu cara merawat kelinci, banyak kelinci yang mati.



Penasaran dengan kondisi itu, Sukarno yang tak mendapat jatah bantuan kelinci kemudian membeli lima kelinci yang masih hidup seharga Rp 125.000. Dari kelima kelinci itu, empat di antaranya betina.



Waktu itu, tindakan Sukarno menjadi bahan tertawaan warga sekitarnya. ”Kata mereka, kalau ingin kaya dan sukses, seharusnya saya menabung untuk beli kambing atau sapi, bukan beli kelinci,” ujarnya.



Mengikuti pelatihan



Namun, Sukarno justru yakin, tekadnya beternak kelinci bakal menuai sukses. Menyadari pengetahuannya tentang beternak kelinci tak ada, ia rajin mencari informasi tentang pelatihan beternak kelinci. Ia merogoh kocek untuk mengikuti pelatihan sampai ke Surabaya dan Malang, Jawa Timur.



Lima bulan pertama, dari empat kelinci betina itu, seekor di antaranya beranak 5-7 ekor. Ia lalu bisa menjual 20-30 kelinci anakan. Kelinci itu dijual sebagai bibit. Harga satu paket bibit, terdiri dari tiga kelinci usia 2-3 bulan, Rp 100.000.



Jika pembeli menghendaki sepasang kelinci, harganya Rp 60.000. Jika pembeli ingin membeli kelinci betina saja, harganya Rp 40.000 dan har- ga kelinci jantan Rp 20.000 seekor.



”Hanya dalam dua bulan, modal saya sudah kembali,” kata Sukarno yang waktu itu juga menjual kelinci berumur 35-45 hari.



Namun, kematian juga terjadi pada sebagian kelincinya. Hal itu tidak sampai membuat tekadnya beternak kelinci surut. Pada bulan keenam, dia mulai mengembangkan usaha. Sukarno menambah jumlah indukan hingga mampu mendapat 70 kelinci anakan per bulan.



Waktu itu, sebagai satu-satunya peternak kelinci di Dusun Klabaran, Sukarno harus berjuang sendiri. Baru sekitar



tahun 1998 lima warga lainnya berminat setelah melihat sukses yang diraihnya. Mereka lalu membeli kelinci dari Sukarno dan mulai beternak kelinci.



Melihat semakin banyak tetangga yang berminat beternak kelinci, pada 2001 Sukarno membentuk Kelompok Ternak Kelinci Sumber Makmur di Dusun Klabaran. Dari total 140 keluarga di Dusun Klabaran, 85 orang di antaranya anggota Kelompok Ternak Kelinci Sumber Makmur. Total populasi kelincinya sekitar 1.600 ekor.



Setelah membentuk kelompok, Sukarno mendekati Dinas Peternakan dan Paguyuban Peternak Kelinci Magelang untuk memperkenalkan Kelompok Ternak Kelinci Sumber Makmur. Tujuannya, agar kelompoknya semakin dikenal orang dan diikutsertakan dalam pameran dan berbagai program pembinaan.



Adanya kelompok peternak itu rupanya berhasil memicu gairah beternak kelinci di desa-desa lain. Sejak tahun 2008 Sukarno menjadi Ketua Asosiasi Ternak Kelinci Merbabu yang beranggotakan 1.400 peternak kelinci di 16 desa di Kecamatan Ngablak. Total populasi kelincinya 16.000 ekor.



Memasarkan



Tak beda dengan awal memulai beternak kelinci, usaha memasarkan kelinci pun dimulai Sukarno dengan susah payah. Awalnya, dia menawarkan kelinci kepada warga di desa tetangga. Setiap kali ada pertemuan kelompok petani sayur tingkat desa ataupun kecamatan, dia manfaatkan untuk berpromosi.



”Kalau kebetulan menengok kerabat di desa atau kecamatan lain, saya sekalian berusaha menceritakan soal ternak kelinci. Harapannya, mereka berminat membeli kelinci,” ujar Sukarno.

LinkScanner Pro - Keep your surfing safe

Dia juga rajin mendatangi pasar-pasar hewan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Magelang. ”Dalam hati, saya memotivasi diri sendiri supaya tidak kapok ke pasar sekalipun di pasar belum tentu ada yang mau beli kelinci.”



Namun, semua itu merupakan cerita masa lalu. Sekarang Sukarno dan Kelompok Ternak Kelinci Sumber Makmur kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Mereka bahkan tak mampu memenuhi permintaan yang datang dari sejumlah kota di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Setiap bulan rata-rata permintaan kelinci anakan mencapai 500 ekor. Sementara produksi mereka masih sebanyak 200-300 ekor.



”Jadi, terkadang kami pun terpaksa meminta tambahan dari kelompok ternak kelinci di desa lain atau bahkan dari kecamatan lain,” ujar Sukarno.



Setelah sukses berbudidaya kelinci, Sukarno ingin membagikan ilmunya kepada orang lain. Ada undangan atau tidak, dia rutin bepergian ke luar kota meski sekadar menghadiri pertemuan kelompok tani untuk memaparkan usaha ternak kelinci.



Perjalanan itu dia lakukan sampai ke daerah Sleman, DI Yogyakarta, Temanggung, Purworejo, serta beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang. Untuk semua perjalanan dan informasi itu, Sukarno tidak meminta imbalan.



”Bisa membagi ilmu kepada orang lain itu sudah mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi saya,” ujar Sukarno kalem. (Kompas)


Senin, 11 Juli 2011

Pembuatan Kompos Jerami Padi dengan Aktivator Trichoderma

Kompos merupakan penyubur tanaman dengan segala unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Dengan unsur yang terdapat didalamnya tentu juga akan memberikan unsur yang tepat bagi tanaman yang membutuhkannya. Banyak bahan yang dapat dijadikan kompos, salah satunya adalah dengan memanfaatkan jerami padi. Berikut ini adalah hasil penelitian dari salah satu lembaga penelitian mengenai pembuatan kompos ini:


Pada umumnya, sehabis panen padi, petani membakar jeraminya karena dianggap mengganggu dalam pengolahan lahan terutama jika menggunakan traktor. Sebagian petani meletakkan jeraminya diatas pematang-pematang, yang apabila sering hujan maka tanah pada pematang tersebut malah menjadi terkikis terbawa air hujan. Petani tidak menyadari bahwa dengan pembakaran jerami, maka terjadi kehilangan bahan organik yang cukup tinggi pada lahannya pada setiap musim tanam. Disamping itu, pembakaran jerami juga menghasilkan asap dan CO2 yang kurang baik bagi kesehatan.



Di dalam jerami terdapat beberapa unsur hara yang berguna untuk tanaman seperti Nitrogen dan Kalium sehingga dengan membakar jerami berarti sama saja dengan membakar uang karena jerami yang dibakar tersebut sebenarnya dapat membantu menggantikan pupuk KCl sebanyak 1 sak (50 kg). Dengan mengembalikan jerami padi ke lahan sawah, petani dapat menghemat biaya pupuk karena tidak perlu lagi memberikan pupuk KCl.



Jika dikembalikan langsung ke lahan sawah, pembusukan jerami membutuhkan waktu sekitar 1,5 1 bulan. Jika ingin melakukan penanaman segera maka yang dilakukan adalah menjadikan jerami sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos). Dengan pengomposan, waktu dekomposisi jerami menjadi kompos menjadi lebih singkat. Cara pembuatan kompos jerami adalah sbb:



Bahan yang diperlukan :

jerami padi segar 1 m3 (1 m x 1 m X 1m), Urea 2 kg dan SP-36 1 kg atau NPK 2-3 kg, Kapur 1 kg, pupuk kandang 20 kg dan starter trichoderma 0,5 kg.



Cara Pembuatan:



Jerami segar direndam selama 1 malam. Perendaman ini bertujuan agar jerami tetap lembab.



Bahan aktif (Urea, SP-36, kapur, pupuk kandang, starter trichoderma) dicampur dan diaduk sampai rata dan dibagi atas 4 bagian.



Jerami ditumpuk 1 m3 dibagi atas 4 lapisan

Pada lapisan jerami pertama (1/4 bagian jerami) ditaburkan bahan aktif 1/4 bagian dan dipercikkan air untuk menjaga kelembabannya.

Setelah itu, tumpukkan kembali lapisan jerami kedua (1/4 bagian jerami) dan taburkan kembali bahan aktifnya ¼ bagian. Demikian seterusnya hingga jerami habis. Tinggi tumpukan jerami sebaiknya kurang dari 1,5 m agar memudahkan dalam pembalikannya

Tutup tumpukan dengan plastik agar terlindung dari hujan dan panas, atau dapat diletakkan ditempat yang terlindung

Lakukan pembalikkan tumpukan jerami setiap minggu

Kelembaban tumpukan jerami dijaga agar kadar airnya 60 - 80 % dengan cara menyiram/memercikkan air (kalau diremas jeraminya maka air tidak menetes)

Kompos siap digunakan setelah 3 - 4 minggu.



Ciri-ciri Kompos yang sudah siap digunakan:

1. Berwarna coklat gelap sampai hitam, remah/gembur

2. Bersuhu dingin

3. Tidak berbau atau berbau daun lapuk



Mutu atau kualitas kompos



Kualitas kompos sangat tergantung kepada teknis pembuatan di lapangan. Untuk itu beberapa hal harus diperhatikan:

Starter/biang trichoderma yang digunakan harus yang berkualitas baik. Trichoderma bisa diperoleh dari laboratorium BPTPH atau Dinas Pertanian setempat atau Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Pembalikan kompos dilakukan tiap minggu karena mikro-organisme pengurai jerami yaitu trichoderma perlu aerasi atau penghawaan agar dapat bekerja secara optimal

Selain itu trichoderma juga memerlukan kelembaban yang tinggi untuk mengomposkan jerami.



Kandungan Beberapa Unsur Hara untuk 1 Ton Kompos Jerami Padi

Dari 1 ton jerami padi dapat diperoleh ½ ton sampai 2/3 ton kompos. Dengan demikian jika kita ingin membuat 1 ton kompos, maka bahan baku jerami yang disiapkan sekitar 1,5-2 ton jerami. Kandungan beberapa unsur hara untuk 1 ton kompos jerami padi adalah : unsur makro Nitrogen (N) 2,11 %, Fosfor (P2O5) 0,64%, Kalium (K2O) 7,7%, Kalsium (Ca) 4,2%, serta unsur mikro Magnesium (Mg) 0,5%, Cu 20 ppm, Mn 684 ppm dan Zn 144 ppm.

(Ir. Sri Suryani M.R., M.Agr)



sumber:

http://bengkulu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=80:pembuatan-kompos-jerami&catid=14:alsin