Jumat, 18 Mei 2012

Usaha Sampingan Budidaya Ulat Hongkong



By -- Category: Peluang Usaha




Mendengar nama ulat sebagian kita terutama kaum wanita akan merasa
takut,jijik dan asosiasi yang negatif lainnya. Tetapi ternyata membudidayakan ulat hongkong bisa mendatangkan penghasilan tambahan yang lumayan besar. Ulat hongkong atau dalam bahasa lain dikenal dengan Meal Worm atau Yellow Meal Worm
dapat ditemukan pada toko-toko pakan burung, reptil dan ikan, karena
memang ulat hongkong biasa dipergunakan sebagai suplemen pakan
hewan-hewan tersebut. Selain itu ulat hongkong bisa dipergunakan sebagai
bahan makanan hewan dalam bentuk pelet.






Bentuk Ulat Hongkong


Bentuk Ulat Hongkong




Bisnis budidaya ulat hongkong sebenarnya cukup mudah dan tidak memerlukan tenaga dan modal yang besar, selain itu budidaya ulat hongkong bisa dilakukan sebagai usaha sampingan.
Usaha budidaya ulat Hongkong ini telah ditekuni oleh beberapa warga
Dusun, Gesikan, Ngluwar, Magelang. Dengan memanfaatkan sebagian ruangan
dalam rumah, mereka menekuni usaha sampingan budidaya ulat hongkong.
Hasil usaha sampingan budidaya ulat hongkong ini cukup lumayan,
saat ini hampir tiap hari pasaran pasar Muntilan Magelang yaitu Pon Dan
Kliwon mereka memanen dan memasok ulat hongkong ke pedagang burung di
Pasar Muntilan. Harga ulat hongkong cukup lumayan antara 20 ribu sampai 30 ribu per kilogram.
Harga ulat hongkong sempat anjlok beberapa tahun yang lalu seharga 12
ribu per kilogram, hal itu disebabkan over produksi karena banyaknya
peternak ulat hongkong. Namun beberapa tahun terakhir harga stabil di
kisaran 20-30 ribu per kilogram.






Serangga Tenebrio Molitor, Induk Ulat Hongkong


Serangga Tenebrio Molitor,Induk Ulat Hongkong




Ulat hongkong sebenarnya adalah fase larva dari serangga bernama latin Tenebrio Molitor.
Serangga berwarna hitam ini merupakan serangga pemakan biji-bijian.
Dalam Fase hidupnya serangga T.Molitor ini terdiri dari 4 siklus hidup
, yaitu telur –> larva(ulat Hongkong) –> kepompong –> ulat dewasa/Serangga.
Siklus seperti ini bisa berlangsung dalam waktu 3 sampai 4 bulan.
Larva atau ulat hongkong ini akanmengalami pergantian kulit sebanyak 15
kali sebelum akhirnya berubah menjadi kepompong. Pada saat berganti
kulit inilah saat yang tepat untuk diberikan kepada ikan hias, karena
zat kitin yang terkandung pada kulit ulat hongkong tidak bisa dicerna
oleh ikan.




Cara Budidaya Ulat Hongkong


Jika anda tertarik menekuni usaha sampingan budidaya ulat hongkong
langkahnya cukup mudah yang diperlukan hanyalah ketelatenan dan bisa
dilakukan di rumah. Langkah-langkah budidaya ulat Hongkong:

- Siapkan kandang pemeliharaan berupa papan triplek, atau bisa dengan nampan plastik. Ukuran sesuaikan dengan kebutuhan. Jika memakai triplek atau papan sudut-sudut diberi lakban agar ulat tidak kabur.

- Siapkan media pemeliharaan berupa campuran dedak halus(Polard) dan ampas tahu kering, bisa dibeli di toko pakan ternak.

- Telur ulat hongkong yang dibeli dari peternak, atau jika kesulitan
bisa membeli ulat hongkong kemudian dibudidayakan hingga menjadi
serangga dan kemudian bertelur.

- Makanan ulat hongkong bisa diberikan limbah sayuran, timun,
pepaya,jipang dan bahan makanan lainnya yang mengandung banyak air.






Kandang Ulat Hongkong Dari Papan Triplek ditumpuk


Kandang Ulat Hongkong Dari Papan Triplek ditumpuk




Kunci dari budidaya ulat hongkong ini adalah ketelatenan dalam melakukan pemeliharaan.
Jika tidak teliti terkadang ada hama sejenis ulat hongkong yang
berukuran lebih kecil numpang hidup pada media, namun ulat kecil ini
bersifat kanibal dan memakan ulat-ulat hongkong yang lain sehingga
produksi menurun. Biasanya ulat jenis ini datang dari media dedak halus
dan dari lingkungan sekitar. Anda ingin memiliki usaha sampingan?
Mungkin budidaya Ulat hongkong bisa menjadi pilihan. Selamat menekuni
bisnis budidaya ulat Hongkong.(Galeriukm).






Kamis, 10 Mei 2012

Budidaya Ikan dengan Teknologi Surya







 Kamis, 10 Mei 2012
15:03 wib








Foto : UGM




Foto : UGM



JAKARTA - Inovasi dan kreativitas menjadi
kunci utama yang harus dipegang teguh oleh generasi muda Indonesia. Hal
ini yang mendasari mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta,
dalam mengembangkan pemanfaatan energi surya untuk mendukung usaha
perikanan di desa Sendangsari, Minggir, Sleman, Yogyakarta.



Para
mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) untuk pengabdian masyarakat ini membudidayakan diseminasi
teknologi tepat guna berupa pemasangan 10 panel surya untuk menyuplai
kebutuhan listrik untuk aerasi kolam pembibitan ikan gurame dan udang
galah. Untuk mengenalkan teknologi ini di kalangan petani ikan, empat
orang mahasiswa teknik UGM memberikan pelatihan dan pendampingan
pengoperasian dan perawatan teknologi sel surya kepada kelompok tani
budidaya ikan ‘Sembada Mina Mandiri’.



Saat ini sudah beroperasi
sistem penyedia energi yang berasal dari 10 panel surya dengan kapasitas
1.000 Wp yang dibantu oleh Kementerian Riset dan Teknologi
(Kemenristek). “Sejauh ini sudah dimanfaatkan untuk aerasi untuk 10
kolam bibit dan mampu menyuplai energi untuk penerangan tiga lampu di
sekitar areal kolam,” kata Igib Prasetyaningsari, salah satu mahasiswa
anggota kelompok PKM, seperti dinukil dari laman UGM, Kamis (10/5/2012).



Igib
mengatakan, penggunaan aerator dimaksudkan untuk menyuplai oksigen yang
mencukupi pada kolam sehingga memberikan kemungkinan terbaik untuk ikan
hidup dan berkembang. “Aerator juga dapat menghasilkan pergerakan air
yang biasanya disukai oleh ikan,” kata mahasiswi jurusan Teknik Fisika
tersebut.



Program pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan energi
terbarukan, menurut Igib, dapat mendukung kegiatan usaha perikanan.
Dengan keberadaan listrik secara gratis, tentunya akan mengurangi biaya
produksi, di samping penerangan dan aerasi kolam. Dengan demikian,
diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



“Kami
ingin memberikan inspirasi, ilmu dan contoh nyata bagi wilayah-wilayah
di sekitarnya dalam memanfaatkan teknologi energi terbarukan untuk
mendukung kegiatan perekonomian mereka,” ujarnya menambahkan.



Ketua
kelompok budidaya ikan ‘Sembada Mina Mandiri’ Anwar Hadi mengaku,
mendapatkan manfaat dari pemasangan aerasi untuk kolam pembibitan.
Pasalnya, inovasi ini mampu mengunrangi angka kematian bibit benih ikan
yang sebelum mencapai 60-90 persen. Bahkan, adanya lampu yang
ditempatkan di sekitar areal kolam menurut Anwar mampu mencegah
datangnya hewan pemangsa seperti kelelawar yang suka memakan ikan-ikan
peliharaan.



Dari 10 kolam bibit seukuran 1x2 m ini, masing-masing
mampu menghasilkan 2.000-4.000 ekor ikan untuk setiap kali panen per
dua minggu. Untuk benih ikan seukuran "cupu" ini dijual Rp100-Rp150 per
ekor. “Sementara ini masih dibeli oleh anggota kelompok tani sendiri
yang mengelola kolam seluas 5 ha,” kata Anwar.



Keberadaan
teknologi sel surya bagi Anwar bersama tiga rekannya mendatangkan
konsekuensi untuk tahu bagimana merawat dan menjaga panel surya dalam
kondisi baik. Tidak hanya rutin membersihkan panel, tapi juga harus
lihai memperbaiki apabila ada salah satu komponen yang rusak. “Tidak
masalah, yang penting kualitas bibit ikan selalu terjaga dengan baik.
Kualitas bibit sangat menentukan hasil akhir pertambakan,” tuturnya.(mrg)(rfa)




http://kampus.okezone.com/read/2012/05/10/373/627211/budidaya-ikan-dengan-teknologi-surya 








Senin, 07 Mei 2012

Ade Suhidin Profit Sharing dari Kandang Bebek










Ade Suhidin lebih suka disebut peternak. Walaupun, lulusan ALA Berkley, Los Angeles, AS ini konglomerat dan pebisnis ulung. Ia adalah direktur utama PT Adess Sumberhidup Dinamika (Addfarm), perusahaan peternakan bebek yang beroperasi dengan sistem bagi hasil (profit sharing).

Saat ini Ade mempunyai mitra investor sebanyak 3.000 orang. Modal yang berhasil dihimpun dari mereka mencapai miliaran rupiah. Bisa jadi karena janji keuntungan hingga 44 persen per tahun, Addfarm tak sepi dari investor baru.

''Bahkan, kami sempat mempunyai investor hingga 8.000 orang. Tapi, yang aktif kini tinggal 3.000 orang saja,'' ujarnya kepada Republika, di sela-sela acara family gathering Addfarm, beberapa waktu lalu di Cirebon. ''Saya tak tahu persis mengapa mereka menarik diri, tapi saya juga optimis sistem yang kami kembangkan ini akan menarik lebih banyak investor lagi.''

Berawal dari modal Rp 200 juta saat mendirikan perusahaan peternakan itu pada 1995, kini aset yang dimiliki lelaki tinggi besar (38) asli Cirebon itu telah berkembang hingga Rp 140 miliar. Dalam dua tahun terakhir Addfarm membukukan keuntungan Rp 40 miliar. Usahanya pun tak lagi mengandalkan produk bebek semata. Ade kini juga mulai merambah perhotelan, pariwisata, dan penerbitan.

Tak lama lagi, jika programnya lancar, penikmat lagu-lagu God Bless itu akan mempunyai perusahaan asuransi sendiri, dan bahkan bank sendiri. ''Sementara ini masih berupa wacana. Namun, kami serius untuk merealisasikannya. Bukan apa-apa, asuransi dan bank sangat penting untuk mendukung usaha ternak bebek,'' lanjutnya.

''Kedua bidang itu selama ini kelihatannya belum sepenuhnya percaya kepada kami. Karena itu kami merasa perlu memiliki sendiri,'' imbuh suami Rina Damayanti itu. ''Asuransi penting untuk mengantisipasi risiko usaha.''

Ade mengaku dapat seperti sekarang tanpa bantuan dana dari bank. Dulu ia sempat meminjam degan syarat macam-macam dan sulit. ''Akhirnya saya berpikir bagaimana caranya mengembangkan usah tanpa bantuan dana bank,'' kenangnya.

Menurutnya, kemitraan dan niat baik berbagi keuntungan dengan orang lain menjadi kunci sukses. Berbagi keuntungan bukan hanya dilakukannya dengan para pemilik uang, namun juga dengan orang-orang kecil di sekitarnya. Kemudian muncullah konsep bisnis profit sharing ternak bebek itu.

Dalam bisnis ini Ade bermitra dengan para peternak sungguhan. Merekalah yang angon (menggembala) bebek milik para investor yang rata-rata orang kota. Ade mengaku ingin membantu mengentaskan kemiskinan di daerah kelahirannya. ''Kini para peternak bisa meraih pendapatan lumayan setiap bulannya. Desa-desa pun terbebas dari tawuran antarkampung karena pemudanya tidak lagi menganggur,'' imbuhnya.

Selama tujuh tahun Ade membangun ''kerajaan bebeknya.'' Ia mempuyai resep tersendiri mewujudkan usahanya itu. ''Yang mungkin membedakan saya dengan orang lain adalah cara memandang suatu hambatan. Saya selalu melihatnya sebagai suatu tantangan yang tetap harus ditaklukkan.''

Sabtu, 05 Mei 2012

SERI PETERNAKAN MODERN : BUDIDAYA SEMUT KROTO














Harga : Rp. 30.300,-

PELUANG BESAR MENJADI JUTAWAN

I Pohon I Bambu I Toples I Paralon I



- Habitat dan perilaku semut rangrang di alam dan upaya penangkarannya

- Teknik mengambil semut kroto di alam

- Prospek budidaya semut rangrang penghasil kroto

- Analisis usaha budidaya semut rangrang

- Teknik menyimpan kroto agar lebih awet

- Kisah-kisah pencari kroto di alam liar





Synopsis :


Budidaya semut rangrang penghasil kroto kini sedang naik daun. Semut ini
memiliki potensi mendatangkan uang sampai jutaan rupiah per bulannya.
Namun, tampaknya sulit menemukan refrensi buku yang membahas masalah
pembudidayaan kroto yang lengkap dan langsung bisa dipraktikkan.
Sebagian orang yang memang tahu tentang ilmu ini, tampaknya pelit untuk
membagi pengetahuannya. Sehingga usaha budidaya semut rangrang belum
banyak dilakukan (belum memasyarakat).




Untuk mengetahui ilmunya, Anda diharuskan mengikuti pelatihan dengan
biaya ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sementara dengan buku ini, Anda
tidak perlu mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah. Dengan memiliki buku
ini Anda sudah bisa menjadi pebisnis kroto, karena ilmu yang tadinya
disembunyikan kini dibongkar habis-habisan.




Didalam buku ini dijelaskan secara gamblang bagaimana menagkarkan semut
rangrang baik dengan atau tanpa pohon. Kalau Anda tidak mempunyai kebun
dan hanya memiliki sedikit didalam rumah, tetapi ingin sekali budidaya
semut rangrang, maka buku ini adalah jawabannya. Cukup dengan sedikit
lahan, Anda bisa budidaya dengan media toples, bambu, dan paralon bekas.
Berapa keuntungannya? Yang jelas, kalau mampu rutin bisa sampai jutaan
rupiah. Selamat membaca dan mempraktikkan.




UNTUK PEMESANAN BUKU via SMS (0852.57090.372) 


Ketik : Judul Buku Lengkap + Alamat Pengiriman Buku








Kunjungi Website : KLIK DISINI








Melayani Pengiriman ke seluruh Nusantara :

Pulau
Sumatra Nanggroe Aceh Darussalam NAD Daerah Istimewa Ibu Kota Banda
Aceh Sumatera Utara Sumut Medan Sumatera Barat Sumbar Padang Bengkulu
Bengkulu Riau Pekan Baru Kepulauan Riau Kepri Tanjung Pinang Jambi Jambi
Sumatera Selatan Sumsel Palembang Lampung Bandar Lampung Kepulauan
Bangka Belitung Babel Pangkal Pinang Pulau Jawa DKI Jakarta Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta Jakarta Jawa Barat Jabar Bandung Banten Serang
Jawa Tengah Jateng Semarang DI Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta Jawa Timur Jatim Surabaya Pulau Kalimantan Kalimantan Barat
Kalbar Pontianak Kalimantan Tengah Kalteng Palangkaraya Kalimantan
Selatan Kalsel Banjarmasin Kalimantan Timur Kaltim Samarinda Nusa
Tenggara Bali Denpasar Nusa Tenggara Barat Mataram Nusa Tenggara Timur
Kupang Pulau Sulawesi Sulawesi Barat Sulbar Mamuju Sulawesi Utara Sulut
Manado Sulawesi Tengah Sulteng Palu Sulawesi Selatan Sulsel Makasar
Sulawesi Tenggara Sultra Kendari Gorontalo Gorontalo Kepulauan Maluku
dan Pulau Papua  Maluku Ambon Maluku Utara Ternate Papua Barat Sorong
Papua Daerah Khusus Jayapura Papua Barat Daerah Khusus Manokwari